Bukan, bukan
maksutku untuk menyembunyikan semuanya dari mereka. Atau berpura-pura kuat atas
semua ini. bukan pula maksutku untuk merahasiakan diriku kepada mereka. Hanya saja
aku tak ingin mereka ikut kedalam semua penderitaan yang ku alami. Biarkan hanya
aku yang mengalami semua itu, jangan mereka.
Aku tak sanggup melihat mereka
menangis hanya karena diriku. Aku tak kuat bila harus membanyangkan semua itu. Tapi
akankah sebuah pepatah berlaku untuk hidupku. Pepatah kuno yang slalu dipercaya
masyarakat umum.
Jangan, jangan, dan jangan. Kumohon
jangan sampai semua itu terjadi. Aku tak ingin semuanya terjadi. Aku juga mau
semua menjadi kenyataan. Biarkan semua itu tetap tersimpan dalam diary sedihku
ini.
********************************
“ hey, apa-apa an ini. mengapa laporan ini begitu buruk ” ucap seorang
laki-laki berkaca mata itu di ruang kerjanya.
“ ini semua adalah hasil kerjamu
selama ini Alvin. Jadi kau harus terima apa hasil semua itu ” ucap wanita paru
baya itu kepada laki-laki berkaca mata itu.
“ tapi ini sangat buruk kak,
bagaimana bisa dana cadangan kita serendah ini ” ucap laki-laki bernama alvin itu.
“ salah sendiri kau batalkan
kerja sama perusahaan kita dengan keluarga umari itu ” ucap perempuan itu
ketus.
“ apa kau gila kak, aku harus
memilih menjadi tunangan seseorang yang tak ku cintai. Ini gila ” maki alvin kesal.
“ kalau begitu kau sangatlah egois Alvin, kau mementingkan
egomu dibandingkan dengan orang lain. Perusahaan kita terancam failed Alvin,
jika itu terjadi banyak keluarga yang terancam menganggur. Apalagi banyak kepala
keluarga yang tergantung pada perusahaan kita Alvin”
“ tapi kenapa harus aku, kenapa
bukan kau yang menikah dengan keluarga damanik saja. Bukankah mereka adalah
perusahaan yang bessar di Indonesia. Kenapa harus keluarga umari yang
tingkatbnya lebih rendah dibandingkan damanik ” ucap Alvin
“ aku tak suka dengan Gabriel ”
ucap perempuan itu tegas dan ketus.
“ lalu bagaimana dengan aku kak? Aku juga tak sedikitpun tertarik pada putri
sulung keluarga umari itu. Tapi kenapa aku harus, dank au tidah SIVIA AZIZAH ”
ucap Alvin ketus.
“ karena kau pemimpinya Alvin, kau harus bertangguang jawab akan
jabatan mu ” ucap wantias bernama sivia atau via itu –kakak Alvin-